Senin, 30 Oktober 2017

Tentang Mutasi di Akhir Tahun

Tentang Mutasi di Akhir Tahun


"Mbak Tari mau ke mana? Ini saya mau nyerahin surat," sapa sekretaris kantor saat kami berpapasan di lobby.

"Mau ke toilet, Bu. Surat? Buat saya? Atau buat bapak seperti biasa?" tanya embak penuh keheranan. Biasanya surat masuk masih harus melalui proses approval dari atasan baru nyampe ke embak.

"Ini surat buat Mbak Tari," ulang sekretaris sembari menyodorkan sepucuk amplop coklat dan meminta tanda tangan. Di buku jelas tertulis nama embak. Bukan surat masuk seperti biasanya.

Tertegun embak mengamati amplop coklat berkode masalah SDM. Tanpa nunggu komando dan babibu kesekian kali, tangan embak refleks membuka amplop tersebut. Deretan kalimat per kalimat embak baca dengan saksama. Sampai hampir lupa mengucapkan terima kasih saking herannya. "Makasih ya, Bu." 


Buru-buru embak ngibrit ke toilet dengan perasaan yang embuh. Sungguh sulit digambarkan dengan kata-kata. Sesiap apapun embak menyiapkan diri untuk mutasi. Tetap saja masih kaget dengan nota dinas penugasan yang begitu mendadak. Tanggal nota dinas itu juga di hari yang sama. Bisa dibilang nota dinas itu masih fresh from the oven. Tintanya juga masih basah. Kalau mau digebyur air juga bisa luntur.


M-U-T-A-S-I

Embak paham betul resiko sebagai pekerja di perusahaan ini. Mutasi adalah salah satu resiko dari sekian banyak resiko lain. Embak juga ingat kesepakatan saat menjadi pegawai baru, salah satu poin di surat perjanjian adalah "bersedia ditempatkan di mana pun". Embak juga ngerti banget jika posisi sekarang sudah memasuki masa harus dimutasi. Embak juga sudah menyiapkan mental jauh-jauh hari jika memang harus terangkut. Apalagi sedang gencar-gencarnya mutasi untuk anak-anak muda. Satu dua orang sudah menerima surat keputusan dan harus segera pindah ke unit-unit yang ditetapkan.

Jum'at, 20 Oktober 2017, menjadi satu hari bersejarah bagi embak. Menerima nota dinas penugasan yang sangat mendadak tanpa omongan apapun sebelumnya. Shock? Tentu saja! Bohong kalau enggak. Walau sudah menyiapkan mental jauh-jauh hari, tetap saja selembar nota dinas itu datang begitu mendadak dan membuat down. Saking shock-nya embak sampai nggak bisa ngomong apapun. Nggak bisa nangis dan lain sebagainya. Hanya mampu tersenyum kecut. Sekecut deadline kerjaan yang lagi lucuk-lucuknya. Lebih shock lagi di nota dinas tertera jika tanggal 23 Oktober embak harus mulai aktif. Hanya 3 hari setelah nota dinas itu ditanda tangani dan diserahkan. Udah ngalah-ngalahin bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) belum kecepatannya? Hahaha.

"Mutasi kan udah tahu sebuah hal yang biasa di kantormu, kenapa harus shock?"

Adalah yaa pertanyaan macam gitu. Hahaha. Jika sesama pekerja di perusahaan yang mutasi adalah hal biasa pasti paham. Menerima surat penugasan tanpa pemberitahuan dan menjelang akhir tahun itu semacam makan buah simalakama. Meninggalkan tempat lama semua pekerjaan sudah harus benar-benar beres. Termasuk hal kecil dan printilan yang terkadang luput dari pemikiran. Sedangkan memasuki tempat baru sudah harus gas pol agar bisa mengikuti ritme yang sudah ada. Butuh kekuatan hati serta ketahanan mental biar tetap bisa menatap dan melangkah ke depan *ciyeee. Dipikir itu gampang? Embak nggak sesetrong itu eeeyyy masalahnya. Hahahaha. Embak maaah anaknya gampang terdistraksi hal-hal remeh temeh.


Mutasi di akhir tahun, anugerah atau ujian?

Tahun 2016 di bulan yang sama embak nangis-nangis saat tahu supervisor harus pindah. Tahun ini harus merasakan sendiri pindah di akhir tahun. Seperti embak yang bilang diawal, sangat sulit untuk mengambarkan perasaan saat ini. Sangat banyak yang ingin embak ungkapkan tapi nggak mampu. Keputusan sudah dibuat, hitam diatas putih sudah ada, tidak ada lagi alasan bagi embak untuk menolak.

Bagi embak mutasi kali ini (walau belum berbentuk surat keputusan) adalah anugerah sekaligus ujian. Anugerah karena embak bakal belajar ilmu baru, berinteraksi dengan orang baru dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Embak tahu belum tentu semua orang bisa mendapatkan kesempatan itu. Mungkin ada orang yang ingin merasakan dan mendapatkan kesempatan sama. Anugerah karena embak hanya pindah sub bagian, yang cuma berjarak beberapa meja dan masih di ruangan yang sama. Tentu akan lebih mudah untuk bisa beradaptasi karena sehari-hari kami sudah biasa berinteraksi.

Mutasi ini juga ujian bagi embak. Mendapatkan amanah baru yang embak tahu betul ini nggak gampang. Berada di tempat yang menentukan benar salah secara administrasi dan lain sebagainya sangat butuh ketelitian tinggi. Sementara di satu sisi sadar betul kekurangan embak adalah kurang teliti. Sebuah tantangan bagi embak untuk bisa mengambil amanah baru ini. Embak juga tahu jika load kerjaan saat akhir tahun nanti sangat luar biasa. Embak juga tahu jika harus segera mengejar ketertinggalan dan beradaptasi dengan pekerjaan baru. Doakan embak yah! Semoga amanah mengambil tugas baru. Semoga tetap seterong menghadapi hari-hari ke depan. Embak tahu ini bukan sesuatu yang mudah. Tetapi saat lagi sedikit sadar, embak yakin Allah selalu punya jalan dan rencana yang pasti terbaik.


Cuma pindah sub bagian doank kenapa harus sedih?

Sejujurnya embak memang sedih banget ninggalin kerjaan lama. Supervisor embak juga pensiun akhir Oktober ini. Sedangkan tim kami hanya bertiga. Otomatis tinggal satu orang doank. Embak tahu betul bagaimana ritme kerjaan lama saat akhir tahun begini. Load pekerjaan sungguh sangat tinggi. Sedangkan pekerjaan nggak cuma satu dua doank. Akhir tahun begini segala printilan sangat minta diperhatikan. Kebayang kan gimana rasanya ninggalin kerjaan? Kerjaan yang biasa dikerjain berdua harus dengan berat hati dibebankan ke orang lain. Bukannya meragukan kemampuan teman embak tapi ada perasaan tak tega jika harus mengandle kerjaan sedemikian banyaknya :((((

Memang resiko sebagai orang yang ditinggalkan tetapi tetap aja ya melihat ritme dan load kerjaan yang lagi lucuk-lucuknya bikin baper maksimal. Huhuhu. I'm so sorry, Sis :(((

Embak cuma berharap semoga segera ada pengganti biar teman nggak jungkir balik kelimpungan. Walau sampai saat ini belum ada kabar burung apapun soal pengganti supervisor dan embak. Mungkin sedang dipersiapkan pengganti terbaik biar seterong menghadapi tutup tahun 2017. Semoga semesta mendukung jadi bisa segera terealisasi. Aamiin!

Nota dinas penugasan ini sempat membuat embak down beberapa hari. Semangat untuk menyelesaikan kerjaan luntur seketika. Rasanya nggak ada lagi energi yang tersisa. Menyelaraskan pikiran, hati dan kenyataan tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh sekitar lima hari untuk bisa menenangkan diri. Meyakinkan hati bahwa ini memang jalan yang telah Allah pilihkan untuk embak. Jalan ini tentu nggak semulus jalan tol di samping kantor tapi embak yakin Allah selalu punya cara untuk bisa melewati jalan tersebut. Doakan embak yaaaahh! Semoga tetap bisa ngakak ngekek dan tetap semangat belajar untuk amanah dan tanggung jawab baru ini. Aamiin :)))))

Sekian postingan curhat hari ini. Setidaknya setelah down 5 hari, sedikit membaik setelah mudik dan dituliskan. Doakan embak mulai konsisten lagi nulisnya yaaah! Hahahaha. Aamiin! Semoga!

Salam,
@tarie_tarr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar