Haaiiiii siapa yang suka baca buku anak-anak kayak saya?
Saya hobi banget baca buku anak-anak. Rasanya nyenengin. Berasa ikut kembali ke masa masih kecil. Dari buku anak-anak saya belajar juga masuk ke pola pikir mereka dengan gaya bahasa sederhana dan tentunya gampang dimengerti. Itung-itung sih buat bekal gitu. Prakteknya sama para ponakan alias anaknya teman-teman. Itu susah lho. Apalagi kalau ngobrol sama anak-anak sekarang atau istilahnya "kids zaman now" tuh suka random dan hebring sendiri. Seringkali mereka jauh lebih update daripada saya. Hiks. Entah harus seneng, seneb atau sedih. Buku adalah perantara antara saya dan mereka.
Ilustrasi juga salah satu penentu dan penyebab bagaimana tergila-gilanya saya pada buku anak. Suka gemes sendiri. Kalau nemu buku anak dengan cerita dan ilustrasi bagus dijamin bukunya nggak bakal boleh dihibahkan atau dipinjem. Hahahaha. Pelit yoben. Suka ikut ngebayangin kalau cerita dan ilustrasi itu nyata. Sekarang sok-sokan latihan ngegambar juga walau hasilnya jauh dibawah standar. Wkwkwkwk.
Gegara suka baca buku anak, Mbak Lia Herliana ngasih kesempatan buat mereview bukunya. Wohooooo! Matur nuwun yooo, Mbakyu!
Kayak apa sih buku yang harus aku baca dan review? Simak ya!
Review Buku: Berteman, Yuk!
Judul Buku : Berteman, Yuk!
Penulis : Lia Herliana
Editor : Yenni Saputri
Tahun terbit : Agustus 2017
Penerbit : Tiga Ananda
ISBN : 978-602-366-320-0
Saat melihat covernya, awal-awal saya mengira buku ini seperti buku lain. Bacaan untuk anak-anak Sekolah Dasar. Standar cerita anak-anaklah. Eeeehhh ternyata setelah dibuka ternyata buku ini ditujukan untuk first reader atau balita sampai TK. Alamaaaakkkkk! Kebanyakan buku anak koleksi saya tuh untuk anak SD jadi awal baca agak kaget. Kok tulisannya gede-gede dan dikit. Hahaha. Lima cerita sederhana ini membuat saya tersenyum lebar. Akhirnya saya belajar lagi bagaimana caranya praktek berkomunikasi dengan anak usia balita sampai TK.
Lima cerita yang disajikan dalam buku ini berkisah tentang bagaimana sih memulai atau menjaga sebuah pertemanan. Hayo ada yang bisa jawab? Melalui cerita dalam buku ini saya jadi diingatkan kembali bahwa memulai atau menjaga pertemanan itu bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana. Yap, kembali lagi ya, anak-anak emang bisa selalu jadi contoh untuk orang dewasa.
Senyuman Ajaib, Kamu Mau?, Saat Rehan Sendirian, Jangan Bertengkar, Dong!, Sahabat Baru mengajarkan pada saya untuk selalu tersenyum kepada orang lain, berbagi apa yang kita punya, berani meminta maaf dan memaafkan, tidak suka berantem, tidak pilih kasih dan tidak lupa pada teman lama. Nah, lho, ada yang merasa tertohok nggak sih? Kalau saya rasanya tergampar-gampar. Huhuhu. Walau tujuan buku ini untuk balita sampai usia TK tapi orang dewasa baca juga tak mengapa. Bagus buat self reminder nih. Seriusan.
Ada lagi yang bikin gemas nggak ketulungan sama buku ini, ilustrasinya cakeeeeppppp!!! Super gemasssshhhhhh!!!! Lucuuu bangettttt sama wajah anak-anak yang kiyut, chubby dan matanya yang lebar. Hahaha. Jatuh cinta! Mana setiap satu kalimat diilustrasikan dalam gambar yang seolah-olah beneran hidup. Serius deh cakep banget! Dengan cerita yang sederhana dan ilustrasi kiyut tentu penulis berharap untuk mengajak anak-anak bisa mengenal pertemanan dengan cara asyik dan baik.
Buku ini juga disertai dengan tip lho. Jadi bagi bapak ibu, om tante, pakdhe budhe, kakek nenek, mbak mas, yang mau bacain bisa sekaligus ngasih rangkuman. Ada juga lembar aktivitas yang bisa digunakan anak-anak untuk belajar menggambar dan menempel foto.
Buku setebal 80 halaman ini juga bisa dibawa ke mana-mana lho. Nggak tebal-tebal banget kan jadi nggak bakalan makan banyak tempat. Kalau anak bosan di perjalanan atau adaptasi tempat baru bisa banget dibacakan kembali.
Nah, kenalan sama bukunya kan udah ya. Gimana kalau sekarang sama penulisnya? Katanya kan tak kenal maka tak sayang. Hihihi.
Penulis buku ini adalah Lia Herliana, wanita yang sekarang berdomisili di Purwodadi bersama suami dan tiga anak ini telah menulis buku solo sebanyak 43 judul. Emak yang hobi membaca ini mulai melirik dunia tulis menulis sejak tahun 2010 mulai dari antologi. Hingga pada tahun 2011 merambah ke media. Cerpen, cerita anak, dan berbagai artikel lain pernah menghiasi Femina, Kartini, Sekar, Ummi, Majalah Jaya Baya dan Harian Suara Merdeka.
Keinginannya agar sang anak bisa membaca karya sang bunda, tahun 2012 mulai belajar menulis buku anak. Serial pickbook pertama, Akhlak Anak Muslim, diterbitkan Tiga Ananda pada tahun 2013. Sejak saat itu penulis aktif menulis di Tiga Ananda.
Bukunya "Bonbon si Hidung Tomat" terbitan Bhuana Ilmu Populer bahkan ikut dipamerkan di Frankurt Book Festival 2015. KEREN!!! Beberapa buku serial juga mendapat predikat best seller dan berkali-kali cetak ulang. Sampai saat ini buku-buku penulis telah merambah ke penerbit nasional.
Saluttt yaaaa sama Mbak Lia. Walau berstatus emak tiga anak dengan seabreg aktivitas tapi masih produktif banget. Duh, kembali merasa tertampar sekaligus tertantang.
Gimana nih udah cukup puas kenalan dengan penulisnya belum? Kalau belum boleh kenalan via japri deh yaa. Mention aja via sosial media. Biar makin dekat, Mbak Lia juga mau bagi-bagi 2 paket buku untuk 2 pemenang lho! Hasyek banget nggak nih? Simak caranya yuukkkk:
- Follow instagram @tigaserangkai, @lia_herliana2015, @tarie_tarr
- Ceritakan pengalaman masa kecil dengan temanmu yang paling berkesan di kolom komentar
- Jangan lupa sertakan akun instagram di jawabanmu yaa! Biar saya bisa mention kalau kalian menang. Misalnya gini: kenangan paling berkesanku bla bla bla ...... (@tukiyem)
- Ditunggu jawabannya sampai tanggal 31 Maret 2018 yaaa
- Pengumuman tanggal 2 April 2018
Gampil kan persyaratannya? Cuusss segera ikutan ya!
Yuk pada ikutan yuk! Buku ini cocok banget untuk anak, ponakan, cucu, atau calon anak. Investasi lhooo investasiii. Biar anaknya rajin baca, harus dimulai dari emak bapaknya dulu kan?
Salam,
@tarie_tarr
Ilustrasi juga salah satu penentu dan penyebab bagaimana tergila-gilanya saya pada buku anak. Suka gemes sendiri. Kalau nemu buku anak dengan cerita dan ilustrasi bagus dijamin bukunya nggak bakal boleh dihibahkan atau dipinjem. Hahahaha. Pelit yoben. Suka ikut ngebayangin kalau cerita dan ilustrasi itu nyata. Sekarang sok-sokan latihan ngegambar juga walau hasilnya jauh dibawah standar. Wkwkwkwk.
Gegara suka baca buku anak, Mbak Lia Herliana ngasih kesempatan buat mereview bukunya. Wohooooo! Matur nuwun yooo, Mbakyu!
Kayak apa sih buku yang harus aku baca dan review? Simak ya!
Review Buku: Berteman, Yuk!
Judul Buku : Berteman, Yuk!
Penulis : Lia Herliana
Editor : Yenni Saputri
Tahun terbit : Agustus 2017
Penerbit : Tiga Ananda
ISBN : 978-602-366-320-0
Saat melihat covernya, awal-awal saya mengira buku ini seperti buku lain. Bacaan untuk anak-anak Sekolah Dasar. Standar cerita anak-anaklah. Eeeehhh ternyata setelah dibuka ternyata buku ini ditujukan untuk first reader atau balita sampai TK. Alamaaaakkkkk! Kebanyakan buku anak koleksi saya tuh untuk anak SD jadi awal baca agak kaget. Kok tulisannya gede-gede dan dikit. Hahaha. Lima cerita sederhana ini membuat saya tersenyum lebar. Akhirnya saya belajar lagi bagaimana caranya praktek berkomunikasi dengan anak usia balita sampai TK.
Lima cerita yang disajikan dalam buku ini berkisah tentang bagaimana sih memulai atau menjaga sebuah pertemanan. Hayo ada yang bisa jawab? Melalui cerita dalam buku ini saya jadi diingatkan kembali bahwa memulai atau menjaga pertemanan itu bisa dilakukan dengan cara-cara sederhana. Yap, kembali lagi ya, anak-anak emang bisa selalu jadi contoh untuk orang dewasa.
Senyuman Ajaib, Kamu Mau?, Saat Rehan Sendirian, Jangan Bertengkar, Dong!, Sahabat Baru mengajarkan pada saya untuk selalu tersenyum kepada orang lain, berbagi apa yang kita punya, berani meminta maaf dan memaafkan, tidak suka berantem, tidak pilih kasih dan tidak lupa pada teman lama. Nah, lho, ada yang merasa tertohok nggak sih? Kalau saya rasanya tergampar-gampar. Huhuhu. Walau tujuan buku ini untuk balita sampai usia TK tapi orang dewasa baca juga tak mengapa. Bagus buat self reminder nih. Seriusan.
 |
| Ilustrasi super kiyuttt bikin meleleh :') |
Ada lagi yang bikin gemas nggak ketulungan sama buku ini, ilustrasinya cakeeeeppppp!!! Super gemasssshhhhhh!!!! Lucuuu bangettttt sama wajah anak-anak yang kiyut, chubby dan matanya yang lebar. Hahaha. Jatuh cinta! Mana setiap satu kalimat diilustrasikan dalam gambar yang seolah-olah beneran hidup. Serius deh cakep banget! Dengan cerita yang sederhana dan ilustrasi kiyut tentu penulis berharap untuk mengajak anak-anak bisa mengenal pertemanan dengan cara asyik dan baik.
Buku ini juga disertai dengan tip lho. Jadi bagi bapak ibu, om tante, pakdhe budhe, kakek nenek, mbak mas, yang mau bacain bisa sekaligus ngasih rangkuman. Ada juga lembar aktivitas yang bisa digunakan anak-anak untuk belajar menggambar dan menempel foto.
 |
| Lembar aktivitas |
 |
| Lembar aktivitas |
Buku setebal 80 halaman ini juga bisa dibawa ke mana-mana lho. Nggak tebal-tebal banget kan jadi nggak bakalan makan banyak tempat. Kalau anak bosan di perjalanan atau adaptasi tempat baru bisa banget dibacakan kembali.
Nah, kenalan sama bukunya kan udah ya. Gimana kalau sekarang sama penulisnya? Katanya kan tak kenal maka tak sayang. Hihihi.
Penulis buku ini adalah Lia Herliana, wanita yang sekarang berdomisili di Purwodadi bersama suami dan tiga anak ini telah menulis buku solo sebanyak 43 judul. Emak yang hobi membaca ini mulai melirik dunia tulis menulis sejak tahun 2010 mulai dari antologi. Hingga pada tahun 2011 merambah ke media. Cerpen, cerita anak, dan berbagai artikel lain pernah menghiasi Femina, Kartini, Sekar, Ummi, Majalah Jaya Baya dan Harian Suara Merdeka.
Keinginannya agar sang anak bisa membaca karya sang bunda, tahun 2012 mulai belajar menulis buku anak. Serial pickbook pertama, Akhlak Anak Muslim, diterbitkan Tiga Ananda pada tahun 2013. Sejak saat itu penulis aktif menulis di Tiga Ananda.
Bukunya "Bonbon si Hidung Tomat" terbitan Bhuana Ilmu Populer bahkan ikut dipamerkan di Frankurt Book Festival 2015. KEREN!!! Beberapa buku serial juga mendapat predikat best seller dan berkali-kali cetak ulang. Sampai saat ini buku-buku penulis telah merambah ke penerbit nasional.
Saluttt yaaaa sama Mbak Lia. Walau berstatus emak tiga anak dengan seabreg aktivitas tapi masih produktif banget. Duh, kembali merasa tertampar sekaligus tertantang.
Gimana nih udah cukup puas kenalan dengan penulisnya belum? Kalau belum boleh kenalan via japri deh yaa. Mention aja via sosial media. Biar makin dekat, Mbak Lia juga mau bagi-bagi 2 paket buku untuk 2 pemenang lho! Hasyek banget nggak nih? Simak caranya yuukkkk:
- Follow instagram @tigaserangkai, @lia_herliana2015, @tarie_tarr
- Ceritakan pengalaman masa kecil dengan temanmu yang paling berkesan di kolom komentar
- Jangan lupa sertakan akun instagram di jawabanmu yaa! Biar saya bisa mention kalau kalian menang. Misalnya gini: kenangan paling berkesanku bla bla bla ...... (@tukiyem)
- Ditunggu jawabannya sampai tanggal 31 Maret 2018 yaaa
- Pengumuman tanggal 2 April 2018
Gampil kan persyaratannya? Cuusss segera ikutan ya!
Yuk pada ikutan yuk! Buku ini cocok banget untuk anak, ponakan, cucu, atau calon anak. Investasi lhooo investasiii. Biar anaknya rajin baca, harus dimulai dari emak bapaknya dulu kan?
Salam,
@tarie_tarr
Kenangan paling berkesan sama temen waktu kecil itu main rumah2an yang dibuat pake tanah dibentuk pake tangan. desainnya sesuka hati kita nanti kami bersaing agar rumahnya paling bagus.
BalasHapusudahannya suka dimarahin ibu karena kuku pda item dan baju kotor semua 😂
IG : @hervayulyanti
Waah cocok nih buku buat Hana...
BalasHapusKalo kenangan paling berkesanku pas masih kecil itu transformasi dari anak yang awalnya penakut pas masih TK menjadi pemberani saat masuk SD. Ga ada yg motivasi, aseli tekad dr dalam diri sendiri karena ngga mau lagi dibully sama teman seperti saat masih TK. Alhamdulillah semua berjalan lancar.
IG: @rahmi.aziza
Bismillah.. Assalamualaikum salam kenal mba tarie dari saya lia,semoga sukses selalu ya mba😊..waaah bukunya cocok banget ini buat morice, semoga ya sy bisa jadi salah satu pemenangnya.. Aminn😇😇.Pengalaman paling berkesanku dengan teman semasa kecil waktu saya menginap dirumah temen sekaligus sahabat sy malam itu karna libur sekolah sy menginap dirmh sahabat sy selayaknya anak kecil yg senang sekali bertemu sahabatnya, kami bermain dengan gembira dan senang hati, malam pun tiba kami berdua beranjak tidur,karna terlalu lelah gak sadar ternyata kami berdua ngompol🙈🙈padahal kami merasa udah pergi kekamar mandi gak taunya masih ditempat tidur😅😄bener2 gak bisa kami lupakan bahkan sampe saat ini kami sdh berkeluarga dan masing2 punya 2 anak 😉😊 ig: @itsamelliajosie03
BalasHapus#Temen cowok pertamaku
BalasHapusDl aku punya tetangga pindahan depan rumahku. Krn ayahnya sibuk dan sering keluar kota, maka hampir ak gapernah bertemu dengannya. Sampai suatu hari ketemu dengan doi dan berkenalan. Baru beberapa minggu kami berteman. Tiba2 doi kasih kabar kalau bakal ikut pindah ayahnya lagi ke kalimantan. Hiks. Padal lagi seneng2nya punya temen cowok pertama yg asyik buat main. Syedih. Suatu hari wktu main doi bikin cincinan dr rumput kering trus bilang :" gpp. Kalo aku pindah. Besok2 kalo aku sudah gede dan kembali lagi kesini. Kita bisa main kejar2an lagi disini ya." Wkwkkwkw... (saat itu kami kelas 2 SD). Terakhir kontak waktu Smp bertukar foto. Setelahnya uda ga punya alamatnya lagi. Heuheu...
Ig : @mammarahma
Btw sukses buat bukunya ya mba liaaaaa... sebagai sesama org purwodadi ikut bangga dgn prestasi2nya euyy.. semoga besok2 ak bs ikuti jejakny. Aamiin
BalasHapusWaa..sama kayak aku mbaa, suka baca buku anak-anak.
BalasHapusSaya masih suka baca bobo, baca dongeng2 anak dan cerpen anak di koran 😁
Soalnya selain singkat dan sarat makna, gambarnya juga bagus-bagus.
Pengalaman pertama dengan teman semasa kecil waktu dititipkan ikut ke desa tetangga. Karena aku anak kota dan pengen banget punya desa, ibu pun titip pada ibu teman mainku. Maksudnya agar aku bisa merasakan tinggal di desa yng masih minim listriknya, gelap dan pelosok banget, di daerah Ringin putih, Delanggu. Aku sih senang aja karena bisa melihat sawah yang hijau, sungai yang airnya masih bersih, dan banyak tanaman tumbuh subur. Kebetulan waktu itu bulan ruwah, jadi aku pun melihat adat setempat. Yaitu nyadran dengan bersih-bersih makam. Benar-benar pengalaman pertama yang menyenangkan.
BalasHapusIG : @hidayah_art
Sukses ya GA nya Taro, sukses juga bukunya ya Lia 😊
kalo kenangan masa kecil paling diinget itu waktu ikut bapak pindah kerja ke sumatera. di sana nggak ada mall atau tempat main seperti kota kota di jawa. sanak saudara pun nggak ada di sana. jadi bener bener ngerasa asing awalnya. tapi lama kelamaan jadi punya banyak temen disana yang asalnya juga beda beda. dari pertemanan itu jadi belajar banyak hal salah satunya toleransi
BalasHapusig : @olaole22
sukses ya mbak taro GA nya
Pengalaman tak terlupa bareng teman saat kecil adalah saat kami main dokter dokteran. Sebut aja temanku ini siska. Kami tetanggaan.
BalasHapusSuatu ketika dia ngajak aku kerumahnya. Lagaknya kok rahasiaan gitu. Kami masuk kamar dan langsung dikunci sama dia. Dia bilang 'ssst kita main dokter dokteran yuk'. Sambil mukanya celingukan.
Aku penasaran tapi langsung ku iya in aja. Tahunya dia ambil balsem dari kamar emaknya. Emaknya lagi rempong nglayani pembeli di warungnya.
Dia pun nyuruh aku berbaring. Lagi2 aku nurut aja. Dia olesin tuh balsem ke area paha. Trus aku gantian olesin dia di area yang sama (entah apa mksudnya).
Nah nah. Yang terjadi menit menit selanjutnya bener bener tak terbayangkan. Efek balsem itu sungguh dahsyatt. Puanass berganda. Kami berdua jejeritan sampai hampir nangis karena paha kami seperti terbakar. Mungkin itu balsem cabe level 10.
Huwaa dengan hebohnya kami ambil air seember dan gayung lalu gantian gebyar gebyur biar rasa panas itu raib. Orang orang yang liat sampai terpingkal pingkal. Dasarr. Duo partner in crime yang kuapok berurusan sama balsem. Hahaha.
Ig: @arindashafa
Ini kali kedua ikut give away mbak Lia moga beruntung.
BalasHapusPengalamanku yg berkesan ketika aku masih kecil,saat aku masih tinggal di kota Pandaan Pasuruan.Walau dsana dekat dengan pabrik tapi masih banyak persawahan kala itu. Ketika musim hujan aku dan teman-teman suka sekali naik pada pelepah pohon pinang kemudian ditarik bersama-sama secara bergantian. Kami juga mencari ikan di sela-sela pematang sawah kemudian kita goreng dan dimakan bersama. Betapa nikmat kala itu. Kenangan yg tak terlupakan hingga usia 32 th ini.
@cahyaningsi_d
Saat itu aku masih usia kelas 1 SD. Aku tinggal di kota Pandaan. Saat itu disana masih banyak persawahan. Saat musim hujan kami bermain dengan menaiki pelepah pohon pinang yg kemudian ditarik bersama. Dan kami naik secara bergantian. Selain itu kami akan mencari ikan di sela-sela pematang sawah yg kemudian kita goreng dan makan bersama. Betapa nikmat kala itu kita bisa bermain bebas tanpa rasa kawatir. Ingin rasanya kembali pada masa itu.
BalasHapus@cahyaningsih_d
Selalu suka sama buku bacaan anak-anak ��,walaupun umur sudah kepala 4 hehe.tapi bacaan dan hayalan masih ingin sebahagia masa anak -anak.yang selalu bahagia dan ceria.wakaupun masalah kehidupan pastiada.melupakannya dengan membaca komik chibi maruko chan,kobochan,bobo dan komik2 indinesia yang lucu-lucu dan ada manfaatnya untuk menambah pengetahuan.untungnya hobbi baca ini diturunkan ke anak lanang yang hobbi baca dan punya perpus kecil di kamarnya,semoga mbk taro menambah koleksi buku cahlanangku 😘.dengan membaca wawasan jadi bertambah dan tidak cepat pikun .
BalasHapusIG :@nursiyanti_agustini