Senin, 30 Oktober 2017

Rumah Impian Embak Kantoran

Rumah Impian Embak Kantoran 


"Tau nggak sih aku suka berangan-angan kelak kalau punya rumah pengin yang berhalaman luas. Jadi anak-anak bebas main, aku bisa berkebun. Seru sekali kan?"

"Kalau aku malah pengin rumah yang kecil. Tapi semua udah lengkap. Kalau bersih-bersih nggak capek."

Obrolan tentang rumah impian pernah terlontar saat embak sedang dolan ke Sabang. Ditemani debur ombak dan camilan, embak dan Mamak Donna ngobrol ngalor ngidul dan rumah impian adalah salah satunya.

Terlahir dan tumbuh hingga SMA di desa membuat embak dulu suka mengkhayal punya rumah bertembok dan berpagar rapat. Hahaha. Efek suka lihat rumah tetangga yang kayak begitu sih selama perjalanan dari rumah ke sekolah. Waktu berlalu dan semenjak merantau khayalan zaman dulu terkikis dengan sendirinya. Embak justru kangen suasana kampung halaman. Rindu rumah yang tanpa pagar, berdinding kayu jati, punya perabotan berbahan kayu jati, bisa berkebun, dan berternak.


Kenapa rumah impiannya berubah?

Engg nganu, tiap hari kalau pulang makan siang atau main suka lihat rumah gedhe berpagar tinggi tapi kebanyakan dihuni pembantu. Kok rasanya sayang banget gitu lho. Rumah dibangun kan buat keluarga yaa, bukan dipersembahkan untuk orang lain. Atau kalau mau malah mending bangunin rumah buat orang-orang nggak mampu sekalian gitu. Etapi ini murni versi embak lho ya. Kalau orang lain punya duit banyak dan suka investasi rumah di mana-mana nggak masalah. hahaha.

Berhubung ini yang punya gawe, Mbak Archa dan Mbak Dian dua-duanya arsitek, tapi embak jawabnya dari sudut pandang orang awam yah. Ndak paham dunia kearsitekan. Kalau ditanya rumah impian detail yang ada malah dijawab yang penting bisa berdiri. Wkwkwkwk. Becanda yah, Mbak :D

Kira-kira gini sih rumah impian versi embak :


Kek gini lho rumah idamannya :D

1. Berhalaman luas : embak tuh pengin banget bisa berkebun. Pulang kerja jadi punya hiburan deh. Tiap pagi sebelum berangkat kerja bisa nyiram-nyiram tanaman dan beberes kebun dulu. Seru kan kayaknya? hihi terus anak-anak bebas bermain tanpa merasa terganggu. Bebas mau main apapun juga. Kebayang serunya.

2. Punya perpustakaan : ini sebuah impian banget. Impian yang sampai sekarang dibawa dalam doa-doa panjang. Sampai bikin stempel segala loh. Hahaha. Embak pengin banget rumahnya punya perpus. Kalau bisa sih perpus buat umum jadi bermanfaat untuk orang lain. Kecil tak apa-apa. Kan senang rasanya liat anak-anak tetangga tiap sore atau hari libur main ke rumah untuk membaca. So sweet deh pastinya :)

3. Punya mushola : ini salah satu impian banget pakai juga. Adem gitu kan rasanya kalau rumah punya mushola sendiri. Terus tetangga kanan kiri sholatnya di mushola milik kita. Anak-anak tiap sore abis maghrib ngaji. Duuuuhhh nggak kebayang rasanya. Meleleh ;')

4. Punya beberapa kamar khusus tamu : sebagai orang yang doyan melipir sudah saatnya menyediakan kamar untuk teman-teman yang mungkin nanti mampir ke tempat tinggal embak. Karena pengalaman beberapa kali melipir, seringkali teman menawarkan rumahnya untuk menginap. Alangkah senangnya jika suatu hari nanti punya rumah dengan beberapa kamar yang bisa digunakan menginap teman-teman secara gratis. Hehehe. Aamiinkan saja yah :)

5. Rumah kayu : maksudnya di sini bukan rumah kek punya Hobbit loh ya. Tapi rumah khas ala pedesaan gitu. Walau sejujurnya embak enggak tahu bakal menetap di mana sih. Namanya juga impian, apapun boleh dituliskan toh? :)

6. Nggak berpagar : percaya enggak percaya embak pernah debat sama embak soal ini. Emak kekeuh mau ngasih pagar rumah, embak nggak kalah kekeuh nggak mau. Lhaa wong tinggal di kampung ngapain juga dipagerin cobak. Ntar yang ada tetangga malah nggak berani dolan. Ini sih salah satu idaman juga. Rumah nggak ada pagarnya. Sekalipun terpaksa berpagar itu rendah. Jadi masih bisalah sapa-sapa tetangga yang baru pulang atau lagi santai di depan rumah mereka.

hmmm apalagi yaa rumah idaman embak? Kurang lebihnya sih itu tapi yang pasti kalau punya rumah itu harus ada suaminya donk. Hihihi. Jadi ntar bisa didiskusikan gimana baiknya. Sementara nanti sih embak tetap bakal ngajuin proposal soal rumah kek rincian diatas. Masalah diacc enggak tergantung calon suamik. Terpenting doakan calon suamiknya datang dulu jadi rumah impian bisa segera diwujudkan. Aaamiin!

Mbak Archa dan Mbak Dian, sebagai arsitek mau donk dikasih masukan tentang rumah idaman embak ini. Biar tetep masuk jajaran rumah zaman now. Hehehehe :)))

Kalau rumah impianmu kek gimana, temans?

2 komentar:

  1. Tapi jan sekarang tanpa pagar dimasuki maling mbak tari, soalnya rumahku 2014 lalu juga karena semi cluster tanpa pagar, tapi kemalingan akhirnya ya dipager juga hehehe

    BalasHapus
  2. semoga terwujud ya rumah impiannya

    BalasHapus