Sabtu, 09 Desember 2017

Trik Meyimpan Nomor Telepon Untuk Si Pelupa Akut

Trik Meyimpan Nomor Telepon Untuk Si Pelupa Akut


"Taro, ini pasti kelakuanmu. Makanan segini banyak ketinggalan di kantor," seru seorang teman kemarin pagi di grup khusus mbak-mbak rempong. Iyeee aku punya genk di kantor sekaligus grup yang rempongnya warbiyasak. Hahaha. Tapi sayang deh sama mereka.

"Ehhhhh iyaaa bener banget itu punyaku, Mbak. Huhuhu. Kelupaan semalam. Padahal udah tak siapin di meja. Baru ngeh pas sampai kos," jawabku penuh rasa bersalah. 

Malamnya aku memang kesel banget gegara lupa nggak bawa ransum alias jajanan sisa. Sayang banget kalau nggak sampai kemakan. Mau telepon satpam nggak punya nomernya. Alhamdulillah paginya masih ada teman lembur dan mau makan.

"Woh, dasar ya Tarochan. Masih aja nggak berubah. Udah disiapin rapi gitu di meja tetap aja lupa," sahut yang lain.

"Emang kan Tarochan gitu sukanya. Heboh nyiapin tapi ujung-ujungnya lupa."

Aku cuma meringis.


Teman-teman di kantor sudah paham banget kalau aku masuk jajaran pelupa akut. Mereka kalau mau nitip sesuatu atau minta tolong pasti reminder berkali-kali. Itu pun masih juga sering kelewat. Emang aku tuh kebangetan pelupanya. Untuk semua hal pulak. Entah penting enggak penting. Urusan kantor atau pun pribadi. Kalau urat lupanya kumat jangan pernah ditanya lagi. Huhuhu.

Salah satu penyakit lupa yang paling parah adalah lupa balas whatsapp, sms atau telepon. Beneran deh lupa soal ini masuk jajaran yang paling tinggi. Kalau teman lama dan udah kenal banget pasti cuma bilang "wis biasa toh nek kamu lupa balas" atau "mesti lali toh kamu nggak balas whatsapp aku". Nah, kalau teman baru kenal pasti komennya "sombong amat sih diwhatsapp sms nggak dibalas."

Jika sudah begini aku paling minta maaf sekaligus baru jawab whatsappnya. Hahaha. Aku suka bilang sama teman kalau nggak balas whatsappnya dan mau ngomong penting mending telepon. Daripada nunggu balasan bikin makan ati kan yaaah. Hahaha. Tapi kalau telepon dengan nomor baru sih biasanya nggak aku angkat juga. Kalau udah gini biasanya mereka japri dan akan aku balas lama. Wkwkwkwk. 

photo by pixabay

Penyakit lupa balas whatsapp sms dan telepon semakin diperparah dengan urusan penyimpanan kontak. Aku tipe orang yang nggak gampang mengingat nama orang. Misal sekalinya ketemu, tukeran nomor telepon, jarang atau bahkan nggak pernah kontak-kontakan, terus suatu hari orang itu kontak, sudah bisa dipastikan bakal lama balasnya. Atau ketemu orang terus aku ngasih nomor telepon tapi nggak minta nomornya, orang itu kontak maka otomatis nggak kesave kan ya di aku. Maka kalau whatsapp bakal aku tanya "maaf ini dengan siapa ya?" dan sudah bisa dipastikan jawaban itu mendapat protes. Hahaha.

Nggak mau dikomplain terus-terusan urusan balas membalas whatsapp sms plus telepon, aku ngakalin penyimpanan kontak telepon. Kira-kira seperti ini :

  • Simpan kontak berdasarkan nama khusus. Misalnya gini, kalau kontak orang-orang kantor nama depannya aku kasih "PLN". Kalau misal teman ngeblog, nama depannya aku kasih "blogger". Kalau teman komunitas, tergantung jenis komunitasnya apa. Khusus keluarga biasanya jauh lebih gampang mengingat karena sering berinteraksi. Juga sahabat biasanya aku namain panggilan kesayangan. Trik ini lumayan cukup membantu aku yang memiliki daya ingat lemah. Kalau nyari kontak siapa gitu tinggal search nama depannya. Yaaaah walau sesekali masih ada yang lupa sih. Hahaha.
  • Balas whatsapp yang menurut aku prioritas. Semakin ke sini grup whatsapp nambah terus. Entah itu grup kantor, komunitas atau grup alumni. Kadang sampai ribuan kalau nggak sempat baca grup-grup. Kalau sudah begini langsung tanpa basa basi clear chat. Maafkan yaah temans aku tak kuasa menjat. Huhuhu. Sekarang aku balas whatsapp yang benar-benar penting. Kalau lagi rame whatsappnya dan puyeng bacanya ya dicuekin dan dibalas nanti.
  • Balas sms atau telepon sesegera mungkin. Emang sih ya sekarang sejak ada fasilitas chatting sms tuh udah barang langka. Etapi masih ada juga sik, kan nggak semua pake smartphone. Aku soal balas sms tuh juga suka lupa. Tepatnya nunda sik. Ujung-ujungnya ntar kelupaan beneran. Soalnya suka ketutup sama sms dari operator atau apalah. Huhuhu. Nah, untuk telepon kadang suka nggak diangkat juga. Apalagi kalau moodnya lagi nggak baik. Daripada ngomelin orang, kan mending nggak usah ngomong sekalian. Wkwkwkwk.
Bagi teman-teman yang satu jajaran sama aku alias suka balas whatsapp dll, mari bersabar dan terus bersabar kalau dikomplain. Hahaha.

Kalau kamu balas whatsapp dll suka lama juga nggak?

    




Tidak ada komentar:

Posting Komentar