Tiap kali mengunjungi suatu tempat, kuliner menjadi agenda wajib. Sama halnya dengan jeng-jeng hore kami ke Banyuwangi kali ini. Bercokol dalam pikiran ingin menikmati makanan khas Banyuwangi. Berhubung esok paginya harus menjelajah lautan, kami lebih memilih restoran di hotel sebagai tempat mengisi perut. Rasanya mau memeluk Mbak Rien lama-lama karena telah menemukan hotel ciamik saat searching di Agoda. Di malam pertama kedatangan, kami ngobrol ngalor ngidul di restoran ditemani manajer hotel, Pak Mosses.
Deburan ombak terdengar keras menampar bebatuan. Angin laut berhembus kencang. Menembus kaca yang menjadi penghalang meja kami. Sengaja memilih tempat agak tertutup. Apalagi kalau bukan takut masuk angin. Hihihi. Walau begitu mata ini dimanjakan dengan lampu-lampu kapal yang bersinar cantik. Ditambah kala itu sang bulan sedang menampakkan wajah. Walau terlihat malu-malu mau.
Atas rekomendasi pak manajer, kami memilih soup toum yum, gurami terbang, nasi campur, tumis brokoli dan oseng kangkung. Untuk minumnya kami memilih es campur, kecuali Mbak Ira yang normal meminta wedang. Udah tahu angin kencang, eh minum tetep aja dingin :D
Beruntung alergi saya terhadap seafood sudah ilang, jadi bisa dengan leluasa menikmati soup tom yum yang menggoda. Biasanya saya hanya bisa menikmati soup toum yum semangkok kecil, tetapi kali ini nambah juga. Doyan apa laper? Tahu jepang, udang, daging kepiting, fillet ikan goreng, cabe rawit dan cabe hijau berenang cantik di kuah toum yum yang berwarna orange. Racikan bumbunya menciptakan rasa segar, pedas dan gurih di lidah. Duh, coba mana tahan nyicip sekali kalau yang beginian? *glek*
|
Yum yum yum, soup tom yum |
Melirik hidangan lain rasanya perut sudah gelagapan minta disuapi. Saya melirik tumpeng kecil di atas meja. Owh, ini yang disebut-sebut nasi campur andalan resto. Sekilas nasi campur ini memang mirip tumpeng. Terdapat nasi putih yang dibuat lancip menjulang. Di sekelilingnya ada oseng buncis, mie goreng, sate, oseng tempe, suwir ayam, tempe goreng, pecel, rempeyek, selada, mentimun dan tomat. Sebagai orang yang nggak begitu doyan pedas, saya hanya mencicipi sedikit nasi campur ini. Oseng tempe dan suwir ayam yang pedas membuat saya terbirit-birit nyari minuman. Fyuuhh...
|
Nasi campur |
Saya lebih memilih aman dengan menyantap nasi putih, ca brokoli, ca kangkung, serta gurami. Bersahabatlah di mulut dan perut. Sebagai penggemar sayuran saya melahap tandas sampai nambah-nambah. Hahaha. Brokoli dan kangkung masih krenyes-krenyes saat dikunyah. Tetapi bumbunya tetap meresap.
|
Ca brokoli dan kangkung |
|
Nasinya menggoda |
|
Ikan, kamu mau terbang ke mana? Ikoott |
|
Es campur |
Selesai mencicipi semua hidangan, tangan saya bergeser ke gelas berisi es campur. Dawet, cincau, mutiara, potongan roti berselimut serutan es yang disiram susu kental manis. Saat disuap ke mulut langsung lumer. Menutup makan malam yang begitu lezat. Sayang tahu petis andalan resto sedang habis. Jadi kami segera kembali ke kamar untuk beristirahat. Padahal udah ada yang ngiler ingin mencicipinya *lirik Emak Mbolang :p
Rejeki memang tak akan lari ke mana. Malam kedua di hotel, kami bisa mencicipi tahu petis yang ngehits itu. Beneran rasanya nuendang. Berbeda dengan tahu petis yang pernah saya makan. Jujur nih, saya dulu nggak doyan tahu petis. Geli aja liat petisnya yang item pekat. Gimana gitu ngebayanginnya. Hihi.
Ada yang berbeda dengan penyajian tahu petis di resto ini. Tahu dan petis ditempatkan pada wadah terpisah. Cabe rawit mempermanis tampilan tahu yang berwarna coklat terang. Selama ini saya hanya tahu bahwa tahu petis itu petisnya ditaruh di dalam tahu yang dibelah. Baru nanti dinikmati dengan cabe rawit. Sedangkan malam itu, saya mencomot tahu, mencocolkan ke petis, baru bisa disantap dengan cabe rawit. Petisnya juga berbeda dengan petis-petis yang pernah saya cicipi. Petis kali ini lebih encer. Perut kami sudah tak mampu menampung si tahu. Akhirnya dibungkus dan dimakan pagi hari. Tapi saya enggak kebagian. Huhuhu. Padahal ada yang bilang lebih enak disantap pagi hari *lirik Emak Mbolang lagi :p
|
Seporsi tahu petis dan perlengkapannya |
|
Siap santap |
Berhubung saya mudah lapar, sebagai pendamping tahu petis, saya memilih nasi goreng. Sedangkan mbak Andrie memesan bihun goreng. Nasi gorengnya sesuai idaman saya. Putih bersih tanpa kecap sedikitpun. Saya memang gandrung pada nasi goreng yang beginian. Walau yang pakai kecap juga doyan sih :p Masalah rasa enggak usah ditanya. Enaaakkk banget. Bumbunya pas dan meresap sempurna di nasi dan bihun. Sampai tandas deh. Padahal saya bukan perasa yang baik. Hanya ada "biasa", "enak", dan "enak banget". Hihi. Malam terakhir di Banyuwangi, kami menutup malam dengan hati riang dan perut kenyang. Alhamdulillah.
|
Bihun goreng uenaaakk |
|
Nasi goreng favorit |
Sudah tentu kami tak melewatkan acara sarapan pagi. Kapan lagi cobak sarapan ditemani hamparan laut, deburan ombak, angin laut disela obrolan ringan? Menyuap sedikit demi sedikit menu sarapan pilihan terasa lebih nikmat rasanya. Resto Watu Dodol menyediakan rawon, soto dan pecel. Ada juga roti dan omelet. Tinggal pilih sesuai selera. Minuman pagi masih normal seputar teh anget, jeruk anget atau mau berganti es di depannya :D
Resto Watu Dodol
Jl. Raya Situbondo Km. 14, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.
Emakmbolang dilirik terus haha.
BalasHapusTahu petisnya enak banget. Rasanya baru kali itu makan tahu dan petis enak.
Resto dan hotelnya memang recomended. Nggak nyesel nginep di sana. Apalagi bareng sobat2 dekat yang baek hati.
Kangen pingin ke sana lagi. Kapan jalan bareng lagi?
Hahahaha abisnya nganu .... *ilang sinyal* :p
HapusIyak yuk kapan ke sana lagi? Naik kereta yaaa :)))
Emakmbolang dilirik terus haha.
BalasHapusTahu petisnya enak banget. Rasanya baru kali itu makan tahu dan petis enak.
Resto dan hotelnya memang recomended. Nggak nyesel nginep di sana. Apalagi bareng sobat2 dekat yang baek hati.
Kangen pingin ke sana lagi. Kapan jalan bareng lagi?
Aku emak 'suka' dilirik orang. hehehe
BalasHapusSampe sekarang suka dengan rasa soup Tom Yum. kalau Tahu petisnya menggetarkan hati
Tahu petis. Aku enggak kebagian yang udah dingin :(
HapusAsik juga nih restonya, jadi satu dengan hotelnya ya, ngiler lihat penampakan tom yum favoritkuuu :D
BalasHapusIya jadi satu mba Wati. Emang enak banget kok tom yumnya :D
HapusWaduh ikannya... Posenya menggoda untuk dimakan hehe
BalasHapusIyaaa betul sekali, Mbak Indri. Jadi ketagihan :D
Hapus