Rabu, 28 Oktober 2015

Memeluk Sang Surya di Hotel Watu Dodol

Memeluk Sang Surya di Hotel Watu Dodol 

"Mbak, sampai kapan di Indonesia? Ketemuan yuk!"


Berawal kabar dari Mbak Ira (www.keluargapelancong.net) tentang kepulangannya ke Indonesia, sayang kalau nggak ketemuan lagi. Terakhir ketemu taun 2014 lalu, itu pun cuma saknyuk. Selanjutnya lebih sering berhaha hihi via sosmed. Kali ini ingin rasanya bertatap muka dan ngobrol random lebih lama. Apalagi Mbak Zulfa (www.emakmbolang.com), aka Emak Kajol juga mudik. Komplit! Saya, Mbak Rien, Mbak Dee, Mbak Zulfa, Mbak Ira sepakat bahwa kami akan jeng-jeng hore! Yes! Pulau Menjangan menjadi destinasi pilihan dengan beberapa alasan. Dan saya hanya bisa ngowoh hore. Pernah mendengar dari kawan kantor dan baca di blog Kak Cumi (www.cumilebay.com) soal destinasi tersebut. Hasil searching malah makin bikin penasaran. Nggak sabar jadinya.


Messenger menjadi tempat kami bercas cis cus ria. Mulai dari nyocokin jadwal masing-masing, nyari tiket, serta penginapan. Apa mau dikata jadwal kepulangan Mbak Dee (www.adventurose.com) harus mundur karena ada kepentingan keluarga. Dengan berat hati kami harus tetap berjumpa walau minus satu personil. Sedih sih tapi mau gimana lagi. Semua yang udah direncanakan juga harus jalan.



Pembagian tugas pun dilaksanakan. Saya dengan senang hati menjadi calo tiket kereta. Hihi. Satu hal yang paling saya gemari sampai saat ini. Searching geje sana sini sampai dapat harga termurah *tetep :p Sedangkan hotel dipercayakan 100% ke Mbak Rien. Kami manut saja saat Mbak Rien laporan kalau sudah booking via Agoda. Pokoknya setuju! Hotel beres, tiket udah di tangan, kami siap berangkat. Walau sempat ketar ketir soal penerbangan Mbak Rien. Yak, gunung Raung lagi minta diperhatiin rupanya. Alhamdulillah kami tetap melanjutkan jeng-jeng hore ini.

Rombongan kereta tiba di Banyuwangi sesuai jadwal. Berhubung hari sudah sore, kami hanya mampir ke dermaga sebentar dan melanjutkan perjalanan ke hotel dengan nama yang unik. Hotel Watu Dodol. Apakah hotel tersebut seunik namanya? Jujur kami memesan hanya karena kesengsem dengan kolam renangnya. Keren gilaaaaa! Udah kebayang mau renang-renang cantik.


"Duh, kok sepi gini? Beneran nih hotelnya di sini?" batinku ragu saat sang sopir taksi menurunkan kami di depan hotel. 



Welcome! Datang disambut pintu bernuansa Bali ><


Pintu penghubung resto dan hotel. Tuh, nuanasa Bali banget!

Apalagi saat melihat bagian depan mirip bangunan khas Bali, hati semakin deg-degan nggak karuan. Ditambah suasana sore itu agak sepi. Angin sore bertiup lembut. Menerbangkan jilbab yang mulai berantakan. Bulu kuduk tetiba merinding. Sejak punya pengalaman soal menginap di Bali, melihat kembali arsitektur khas Bali serasa memutar ulang memori. Campuran berbagai perasaan. Seperti ada yang menelisip di ulu hati.

Satu per satu perasaan itu tertepis setelah kami berjumpa dengan Mbak Rien. Seperti biasa heboh berpelukan kek teletubbies. Kami mengamini bahwa jarak bukan lagi halangan untuk saling jumpa *duh mellow. Sesuatu yang menelisip di ulu hati langsung lenyap saat melihat kolam renang dan kamar yang telah dipesan. Wohaaa, ini mah sudah diluar ekspektasi kami. Saat memutuskan mengambil hotel ini, kami memang sudah pasrah melihat foto kamarnya. Ternyata owh ternyataaaa kami tertipu! 


Hotel Rasa Rumah


Misi ada model mau lewat :)
Taman di depan kamar

Usai menyimpan gembolan, kami bergegas ke pekarangan. Melihat indahnya pemandangan yang tersaji di depan mata. Senja mulai turun ke peraduan. Angin laut bertiup lembut menerpa wajah. Debur ombak menyapa bebatuan yang menjadi pembatas antara laut dan hotel. Lampu-lampu taman mulai dinyalakan. Nyiur melambai-lambai senang melihat kami tersenyum girang. Kolam renang yang kami incar seolah memanggil-manggil untuk segera nyebur. Tampak beberapa bule asyik berkasak kusuk di kolam renang. Duh, gantian dong!  Pulau Bali tampak di seberang. Andaikan ada sapu terbang, pasti saya langsung cus saat itu juga. 


Menunggu senja turun

Untuk ukuran hotel berbintang dua, Hotel Watu Dodol harus dibilang "wah". Kamar yang luas dilengkapi dengan televisi, lemari pakaian yang cukup guedhe, kulkas, AC, meja dan kursi. Kasur besar berseprei dengan selimut putih bersih siap memanjakan badan yang mulai letih. Dinding kamar bercat putih bersih berpadu padan dengan batu bata. Merah bata dan putih. Cantik. 


 Merah bata dan putih :)


Baris yang rapi ya! :D

Di depan kamar terdapat kursi yang nyaman untuk memandang lautan lepas. Walaupun pintu masuk kamar bernuansa Bali, saya teralihkan akan suasana kamar yang begitu nyaman. Saya bersorak girang saat Mbak Ira menyodorkan seabreg coklat untuk disimpan di kulkas. Hihi. Nggak takut meleleh deh. Eits, tetiba mata ini melihat beberapa camilan di meja. Enggak bakal repot nyari cemilan kalau tiba-tiba laper. Tinggal comot dan jangan lupa bayar :D


Dipilih-dipilih


Teras kamar. Tetap ya ada nuansa Bali :D


Senja merekah

Saya termasuk agak bawel soal kamar mandi hotel. Pasti ada aja yang dikomenin. Sampai teman dinas kantor hapal di luar kepala. Melihat kamar mandi Hotel Watu Dodol saya terkesima. Luas! Ada wastafel nangkring cantik, meja rias dengan kaca besar, shower, jemuran handuk dan jemuran baju. Enggak lupa juga perlengkapan mandi tertata rapi. Sebuah ventilasi di atap membuat sinar matahari bisa masuk dengan leluasa. Lumayan banget kan bisa buat jemur baju? Bebatuan kecil diletakkan tepat di bawah ventilasi. Menambah kesan tersendiri. Hanya saja dengan ventilasi tersebut, suara dari luar masuk dengan leluasa. Kebayang kan kalau malam-malam angin bertiup gemerisik. Atau suara kucing dan binatang lain? Kok kebetulan juga seberang hotel masih dihuni pepohonan tinggi. Kami sempat juga melihat beberapa kera nangkring di sana.


Sempet-sempetnya selpi sukesih di pintu kamar mandi :D

Bagi saya hotel ini cocok untuk dinikmati bersama keluarga, sahabat atau penggantin baru *eh. Suasana rumah berkolaborasi dengan lautan lepas dan Pulau Bali terasa begitu syahdu. Apalagi terdapat gazebo dan taman yang asyik dipakai untuk ngobrol. Saat malam tiba, bisa memandang lautan lepas dengan kapal yang berlalu lalang. Apalagi saat bulan purnama. Terasa begitu sempurna. Kayak di rumah sendiri.


Iya, seberang sana itu Bali :)


Damai


Aneka warna saling berkombinasi di sini


Kaca favorit lagih :D


Malam, kelam, tenang

Tempat Asyik Menikmati Sunrise

Saya penikmat sunrise dan sunset kelas menengah. Ditanya suka akan jawab banget. Tapi kalau diajak pergi jauh untuk menikmati sunrise dan sunset jarang saya sanggupi. Justru lebih sering menikmati sunrise dan sunset di tempat yang saat itu saya sambangi. Santai tapi pasti. Ketemu ya hayuk dinikmati, enggak ketemu enggak apa-apa. Bagi saya bisa menikmati sunrise dan sunset di tempat baru itu sebuah bonus. Saya akan merasakan diri yang damai luar biasa. Enteng. Semua galau yang membelenggu hati sirna seketia *uhuk


Dan saya mendapatinya kala menikmati sunrise di Hotel Watu Dodol
...




Sunrise di kolam renang


Merah merekah

Mbak Rien dan Mbak Andrie lebih dulu terbangun diantara kami berlima. Usai sholat subuh, saya menyeret kaki mengikuti mereka berdua. Mata masih lengket kayak lem. Kasur dan selimut masih setia memanggil-manggil. Cuma rasa penasaran lebih menguasai diri. Angin laut membelai wajah saya yang masih terbingkai bau iler. Mata saya menyapu halaman hotel yang masih sepi dan gelap. 

Kami bertiga asik jeprat jepret sana sini. Mencari momen terbaik gitu katanya *cieeee. Saya jejingkrakan saat jadi poto model dadakan. Gunakan kesempatan donk dipotret oleh dua fotografer handal, Mbak Rien dan Mbak Andrie. Hihi. 

Menunggumu :D *upsss*

Sang surya tersenyum malu-malu saat menampakkan diri. Dia muncul dengan begitu anggun. Bersamaan dengan burung-burung yang keluar dari rumahnya. Diiringi debur ombak yang memecah keheningan. Dinginnya angin laut tak menyurutkan kami untuk menikmati sunrise


Terbanglah dan cari peraduan terbaikmu. Selamat pagi, Indonesia

Jika tak ingin begitu terkena angin laut, bisa menikmati sunrise dari teras kamar. Atau bisa juga menikmati sunrise di gazebo dan tempat duduk di pinggir taman. Sama-sama terasa syahdu dan menenangkan. Pinggir kolam renang juga menjadi pilihan terbaik. Di mana terdapat tempat duduk yang nyaman.

Jika tak ingat dengan agenda kami ke Pulau Menjangan, pasti ingin bermalas-malasan doank di hotel. Asyik kan ngerumpi sampai bibir jontor dengan sobat-sobat terbaik? Apalagi selama ini hanya bisa lewat media sosial. 


Dasarnya sama-sama gemar icip-icip, kami enggak melewatkan kesempatan untuk mengisi perut di restoran Watu Dodol. Sebuah restoran besar yang berdampingan dengan hotel. Ciamik dan komplit, kan? Hotel makin serasa rumah sendiri. Owh ya, terdapat sebuah mushola yang besar di dekat restoran loh. Jadi enggak perlu khawatir kalau antre sholat di kamar. Bisa ngacir ke musholanya.



Mushola besar dan bersih di depan hotel

Masih kebayang serunya tertipu mesra sama Hotel Watu Dodol. Paket komplit terdapat di sana. Apalagi dinikmati bersama orang tersayang. Sekali lagi cocok untuk pengantin baru *digiles* :p

Ingin menikmati hotel ini juga?


Monggo bertandang ke Banyuwangi...


Hotel Watu Dodol

Jl. Raya Situbondo Km. 14, Banyuwangi, Jawa Timur 68373
Telp. (0333) 510048

7 komentar:

  1. Huaaaa..... envy liat postingan ini... :(
    Pengen banget ada di situ, ikutan seru-seruan jeng-jeng hore ama kaliaaan... taun depan yaaa..

    BalasHapus
  2. Huaaaa..... envy liat postingan ini... :(
    Pengen banget ada di situ, ikutan seru-seruan jeng-jeng hore ama kaliaaan... taun depan yaaa..

    BalasHapus
  3. Kagak ada email hotel ya Tar, mupeng lihat kebersihan kamar mandinya *penting ini* kali aja ke Bali dan pengen nginap semalam di sini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa nanti coba tak cariken lagi, Mbak. yuk ke Bali dan nginep di sini. Tinggal nyebrang loh :)

      Hapus
  4. Itu cemilan di meja kirain tinggal comot ngga perlu bayar lagi hihihi

    BalasHapus