Selasa, 13 Juni 2017

Kangen Naik Commuterline (KRL)

Kangen Naik Commuterline (KRL)


Jujur embak bingung mau nulis apaan untuk tema arisan putaran ketiga. Hingga berujung pada tenggat yang telah ditentukan embak belom setor. Hiks, alasan lain sih lagi kejar setoran untuk semester satu. Huhuhu. Ditengah banyaknya alasan, embak harus mengorek daya ingat. Bertanya bolak-balik pada diri sendiri, sebenarnya hal apa sih yang dikangenin. Hahaha.

Susah-susah gampang euy temanya. Coba deh mau tahu kenapa Mbak Alley dan Mbak Rizka milih tema ini? Kan orang rantau macam embak gini jadi galau mau nulis apaan. Abisnya semua dikangenin euy. Ya kangen rumah, kangen main ke suatu tempat, kangen teman lama, kangen ngobrol remeh temeh sama sahabat, dan sederetan kangen lainnya.

Setelah semedi, akhirnya embak mau nulis hal yang paling di kangenin saat ini. Embak lagi kangen berat sama KRL. Tahu kan KRL? Itu loh transportasi paling hits di Jakarta. Transportasi yang jadi andalan sebagian warga ibukota negara tercinta ini.

"Aku kangen naik KRL lagi deh, Mak Don"

Gitu kira-kira cuitan embak dan mention Makdon lalu diketawain temen. Dia bilang kok KRL dikangenin. Apanya coba? Hahahaha.

Lalu apa sih yang dikangenin embak dari KRL?


Embak itu pecinta berat moda transportasi kereta. Entah bepergian jarak jauh atau dekat, selama masih bisa dijangkau dengan kereta pasti milihnya kereta dibanding yang lain. Naik kereta itu bisa menyek-menyek tanpa ada orang yang peduli. Hahaha. Kalau kata Makdon mah bisa terbit puisi berjilid-jilid :p


Tiket KRL pertama kali. Hahaha wajib banget difoto :D

Kalau naik kereta bisa timbul puisi berjilid-jilid, naik KRL beda lagi. Bisa ketemu banyak orang dengan dandanan beraneka rupa. Naik KRL ngajarin buat survive. Gimana nggak belajar survive cobak kalau mau masuk aja susahnya minta ampun. Belum lagi kalau udah di dalam harus berjuang nyari tempat duduk. Bisa dapat mah untung. Kalau nggak dapat yaa selamat berdiri sampai tempat tujuan.

KRL memperlihatkan kepada embak tentang banyak hal. Bagaimana kerasnya hidup di ibukota demi mencari penghasilan. Banyak orang yang berangkat subuh dan pulang malam. Meninggalkan anak dan keluarga. Mereka masih harus berjuang menembus kemacetan dan riuh rendahnya KRL. Belum lagi kerasnya persaingan mendapatkan tempat duduk. Katanya di gerbong wanita malah lebih parah. Mungkin karena sesama wanita jadi susah ngalah kali ya. Kalau di gerbong laki-laki masih bisa dapat belas kasihan. Hehehe.

Pengalaman embak naik KRL Jatinegara - Bogor ngeri-ngeri sedap. Katanya deket tapi asli jauh banget. Hahaha. Alhamdulillah sih masih dapat tempat duduk dan keretanya longgar. Sengaja milih diluar jam pulang kantor sih. Jadi masih bisa foto-foto segala. Walau selama perjalanan dipantau sama emak Donna sih. Takut embak nyasar. Maklom yeee baru naik KRL pertama kali dan sendiri. Catet yaa sendiri.


Gerbong wanita KRL Jatinegara - Bogor

KRL pula mengajarkan pada embak untuk mengalah pada orang yang membutuhkan. Menekan dan membuang ego sedalam mungkin. Tak boleh egois pada ibu hamil, lansia dan anak kecil. Mereka jauh lebih membutuhkan tempat duduk. Semua kembali lagi ke orang masing-masing dink ya. Mau ngasih kursinya ato enggak. Hehehe tapi kan di KRL jelas ada tulisannya. 

Menebus rasa kangen naik KRL, mungkin dalam waktu dekat mau main ke Jakarta deh. Bahkan dulu sempat ada wacana mau tour antar stasiun ke stasiun. Seru banget pastinya yaa. Hahaha doakan semoga terealisasi ya!

Salam,

@tarie_tarr





Tidak ada komentar:

Posting Komentar